Ejaan Yang Berlaku Sekarang...
Setelah mengalami berbagai macam pergantian ejaan, akhirnya ditetapkanlah ejaan yang baru
berdiri pada tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia meresmikan
pemberlakuan “Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan“ (Kepres No. 57 Tahun
1972). Kemudian pada tanggal 31Agustus 1972, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan berlakunya “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan
dan pedoman umum Pembentukan Istilah”.
Ejaan ini sudah direncanakan dan diusahakan perwujudannya bekerja sama
dengan Malaysia
sejak tahun 1956. Akan tetapi karena bangsa Indonesia konfrontasi dengan Malaysia pada
tahun 1963 rencana itu ditunda. Akhirnya pada tahun 1966 kerjasama dilanjutkan
kembali dan terwujudlah ejaan yang berlaku sekarang itu ”Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan”.
Penulis kiranya perlu memberikan contoh tentang penulisan ejaan yang
benar dan tanda baca-nya, dalam bentuk paragraf.
Contoh :
Adi
dan Dita belajar bersama. Mereka bersahabatakrab, sejak kelas 1 SMA. Sekarang
mereka sudah melanjutkan ke Perguruan Tinggi Islam di Tasikmalaya. Kebersamaan
mereka tetap terjalin dengan baik dan penuh persaudaraan. Memang inilah bentuk
dari sahabat sejati.
B.
PENULISAN HURUF KAPITAL
Kesalahan dalam penulisan ini
banyak kita temukan pada penggunaan huruf kapital.
Hal ini terdapat macam-macam ketentuan tentang
penulisan atau pemakaian huruf kapital.
1.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada
kata awal kalimat
2.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
petikan langsung.
Contoh :
Adik bertanya,
”kapan ibu pulang ?”
3.
Huruf kapital sebagai huruf pertama orang, dan
nama tempat
Contoh :
Dewi Sartika
Tasikmalaya
4.
Huruf kapital sebagai huruf pertama nama tahun,
bulan, hari atau pristiwa bersejarah.
Contoh :
Proklamasi Kemerdekaan
:
Bulan Agustus
:
Hari Selasa
5.
Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar
dan sapaan
Contoh : Dr :
Doktor
Ir
: Insinyur
Ny
: Nyonya
dr
: Dokter
Prof
: Profesor
6. Huruf kapital
digunakan sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang
diikuti nama orang. Atau yang berhubungan dengan kitab suci atau nama Tuhan
termasuk kata gantinya.
Contoh :
Allah
Yang Maha Pengasih
Imam
Syafii
Gubernur
Sutiyoso
Al-Qur’an
C.
PENULISAN TANDA BACA
Dalam kaidah penulisan tanda
baca diantaranya :
A.
Macam-macam Tanda Baca
1.
Tanda Titik (.)
a.
Pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan
b.
Pada akhir singkatan nama orang
Contoh : Moh.
Yamin
c.
Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah
sangat umum.
Pada singkatan ini terdiri dari 3 huruf atau lebih
hanya digunakan 1 tanda titik.
Contoh : dkk. (dan
kawan-kawan)
tsb.
(tersebut)
2.
Tanda koma (,)
a.
Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain dalam kalimat
Contoh :
Kata Ayah, ”kita
akan berlibur ke Hongkong”
b.
Sebagai unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan
Contoh :
Anisa membeli
kertas, pena, dan penghapus
c. Untuk memisahkan dari
induk kalimat, apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh : Karena
dia sakit, tidak bisa masuk kuliah
d. Digunakan diantara
nama dan alamat, tempat dan tanggal yang tertulis berurutan.
Contoh : Tasikmalaya, 10 Oktober 2007
: Saudara Andi, Jalan
Dadaha No.13 Tasikmalaya.
3.
Tanda Titik Koma (;)
a. Untuk memisahkan
bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara
Contoh :
Malam makin larut,
kami belum selesai juga
b. Untuk memisahkan
kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata
penghubung.
Contoh :
Ayah
memelihara tanamannya di kebun, ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan
nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik.
4.
Tanda Titik Dua (:)
a. Digunakan sebagai
akhir suatu pernyataan lengkap, apabila diikuti rangkaian.
Contoh :
Yang
kita perlukan sekarang adalah barang-barang yang berikut:
Kursi,
meja, lemari, kulkas dan televisi.
b. Tanda titik dua
dipakai dalam teks drama, sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan
c. Tanda titik dua
dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman.
Diantara
Bab dan Ayat dalam Kitab Suci diantara judul dan anak judul suatu karangan dan
nama kata dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Contoh :
Surat Al-Baqarah :
10
Karangan
Ali Hakim, Pendidikan seumur hidup : sebuah studi sudah terbit.
5.
Tanda Hubung (-)
Tanda hubung ini digunakan sebagai :
a. Untuk menyambungkan
suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pengganti baris.
b. Untuk menyambungkan
unsur-unsur dalam kata ulang :
Contoh : Anak-anak
: Murid-murid
c. Untuk menyambungkan
huruf kata yang dieja satu-satu, bagian-bagian tanggal
Contoh : P-a-n-i-t-i-a
: 18-4-2007
d. Dan untuk
merangkaikan: Se-dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital
ke dengan angka
angka
dengan-an
singkatan
huruf kapital dengan imbuhan atau kata
6.
Tanda Pisah
(–)
a. Tanda pisah digunakan
untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar
bangun kalimat
Contoh :
Kemerdekaan
bangsa itu – saya yakin akan tercapai diperjuangkan oleh bangsa sendiri.
b. Dapat digunakan diantara
dua bilangan atau tanggal yang berarti ”sampai dengan” atau diantara dua nama
kata yang berarti ”ke”, atau ”sampai”.
Contoh :
2007-2009
: Tanggal 10 Oktober - 5 November 2007
7.
Tanda Elipsis (.....)
a.
Tanda baca ini menggambarkan kalimat yang
terputus-putus.
Contoh :
Kalau ........,
mari kita belajar dengan rajin dan semangat !
b. Tanda elipsis
menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagiannya yang dihilangkan.
Contoh :
Sebab-sebab
kemerosotan perusahaan ..... akan diteliti lebih lanjut oleh Direktur.
8.
Tanda Tanya (?)
Dalam
Bahasa Indonesia, terdapat bermacam-macam kata tanya diantaranya :
a. Untuk menanyakan
benda, digunakan kata tanya Apa (kah)
Contoh
: Apakah makanan burung cendrawasih?
b. Untuk menanyakan
orang, digunakan kata tanya siapa (kah)
Contoh
: Siapakah orang itu?
c. Untuk menanyakan
keadaan, digunakan kata tanya bagaimana (kah)
Contoh
: Bagaimanakah keadaan korban gempa bumi di Padang ?
d. Untuk menanyakan
jumlah, digunakan kata tanya Berapa (kah)
Contoh
: Berapakah harga buku ini, An?
e. Untuk menanyakan tempat,
digunakan kata tanya Dimana, Darimana (kah)
Contoh
: Dimanakan tempat melihat aksi pemain sulap itu ?
f. Untuk menanyakan
waktu, digunakan kata tanya kapan (kah)
Contoh
: Kapankah terjadinya Perang di Ponegoro ?
g. Untuk menanyakan
sebab/alasan, digunakan kata tanya mengapa.
Contoh
: Mengapa anak itu menangis tersedu-sedu?
9.
Tanda Seru (!)
Tanda
seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah, atau pernyataan yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan atau emosi yang kuat.
Contoh
: Bersihkan kamar mandi itu sekarang juga !
: Bawakan tas ini, cepat !
10.
Tanda Kurung ( )
Kaidah
pemakaian tanda kurung, yaitu untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan yang sudah bertanda kurung. Selain itu tanda kurung digunakan untuk
mengapit angka atau huruf memperinci satu seri keterangan.
Contoh
: Upacara bendera dipimpin oleh KS (Kepala Sekolah)
11.
Tanda Petik (”...”)
Digunakan
untuk mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat.
Sebagian pula, tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang
berasal dari pembicaraan naskah atau bahan
tulisan yang lain.
12.
Tanda Petik Tunggal (’...’)
Digunakan untuk mengapit yang tersusun di dalam
petikan lain. Selain itu pula tanda baca ini digunakan untuk mengapit
terjemahan atau penjelasan kata dan ungkapan asing.
13.
Tanda ulang (........2)
Tanda baca ini dapat digunakan dalam tulisan cepat
dan notulen, untuk menyatakan perulangan kata dasar.
Contoh
: Pencuri itu kabur dengan cepat2
14.
Tanda Garis Miring (/)
Tanda baca ini dapat pula digunakan jika dalam
penulisan fonem. Menurut bahasa fonem dituliskan diantara dua garis.
Contoh : /a/, /i/, /u/, /e/, /t/, /b/
15.
Tanda Penyingkat (Apostrof) (’)
Tanda penyingkat (Apostrof) menunjukkan
penghilangan bagian kata.
Contoh
:Malam ’lah tiba (’lah = telah)
Cinta ’kan kujaga dengan sepenuh hati (’kan = akan)
D.
PENULISAN AWALAN DENGAN KATA GABUNG
1.
Pengertian Awalan (Prefiks)
Yaitu imbuhan yang lekatkan pada awal sebuah kata
Contoh :
Bermain, membaca,
mencuri
2.
Macam-macam Awalan
a.
me- misalnya pada kata menulis, menyanyi, membaca
b.
ber- misalnya pada kata berjalan, berlari, bermain
c.
per- misalnya pada kata perbesar, perkecil
d.
se- misalnya
pada kata sekelas, serumah, serumpun
e.
ke- misalnya pada kata ketua, kekasih
f.
pe- misalnya pada kata pendengar, penulis
Contoh : Kalimat
Awalan dengan kata gabung
E.
PENULISAN AKHIRAN DENGAN KATA GABUNG
1.
Pengertian Akhiran (Sufiks)
Yaitu tumbuhan yang dilekatkan pada akhir sebuah
kata
Contoh :
Minuman, seniman
2.
Macam-macam akhiran
-an misalnya
pada kata bacaan, ajaran, tulisan
-kan misalnya
pada kata bersihkan, bubarkan, naikkan
-nda misalnya
pada kata ibunda, Ayahanda, Ananda, Kakanda
-wan /-man
misalnya pada kata seniman, hartawan,
-wati misalnya
pada kata karyawati, seniwati, wartawati
Contoh kalimat awalan
dengan kata gabung
F.
PENULISAN IMBUHAN DENGAN KATA GABUNG
Imbuhan adalah bentuk bahasan yang terkecil yang
mempunyai arti dan selalu diimbuhkan atau digabungkan pada morfem bebas atau
kata dasar yaitu biasanya berupa berupa morfem terikat. Gabungan imbuhan dapat
digunakan dalam pembentukan sebuah kata kompleks atau kata jadian.
me-kan
pada kata memasukkan, melakukan
me-i pada kata membebani, menyetujui
ber-an pada kata berlarian, berjatuhan
diper-i pada kata diperlengkapi, dipersetujui
meper-i pada kata memperlengkapi, mempersetujui
diper-kan pada kata dipertanyakan, dipersekutukan